Jumat, 12 September 2008

Memimpin sesuai dengan karakter

Kita mengenal teori empat temperamen: Sangguin, Kolerik, Melankolik dan Plekmatik. Masing-masing memiliki kelemahan dan kekurangannya, tidak ada temperamen yang sempurna.
Seringkali ada pandangan yang sangat merugikan mengenai temperamen, yang menganggap temperamen yang satu lebih baik daripada temperamen yang lain atau perpaduan temperamen tertentu lebih baik dari pada yang lainnya. Tidak demikian.
Tuhan menciptakan kita semua dengan “amat baik”, setiap orang diciptakan dengan baik oleh Tuhan, tidak ada yang tidak baik. Tidak peduli siapapun anda, anda memiliki kekuatan-kekuatan tetapi juga memiliki kelemahan-kelemahan. Makin besar watak lemah anda maka makin besar pula watak kuat anda. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang sangat berbakat seringkali memiliki kesulitan-kesulitan emosional. Jika anda seorang pribadi yang memiliki kekuatan-kekuatan besar maka anda juga akan memiliki kelemahan-kelemahan besar pula. Jika anda memiliki kekuatan rata-rata maka kelemahan-kelemahan anda juga rata-rata. Jadi semua watak memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing dan tidak ada satu watakpun yang ideal.
Akan tetapi jarang ada orang yang mengatakan “saya senang dengan temperamen yang saya miliki”, karena mudah bagi kita untuk mengenal segala kelemahan-kelemahan diri dan membesar-besarkannya tetapi kerap kali tidak menghargai kekuatan-kekuatan kita.
Apalagi jika kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang maka ia merasa seakan-akan ia memiliki temperamen yang sangat tidak diinginkan jika dibandingkan dengan temperamen lainnya.
Tuhan dapat memakai siapa saja untuk dipakai menjadi alatnya, menjadi pemimpin bagi bangsanya. Asalkan orang itu mau dipakai dan diubah oleh Tuhan dengan Roh Kudus. Sanguinis, Kolerik, Melankolik atapun Plekmatik dapat dipakai oleh Tuhan.
Kita akan lihat 4 orang tokoh terkenal dalam KS dengan karakter-karakter yang berbeda telah dipakai Tuhan untuk menjadi pemimpin bagi umatNya.

1. SANGGUIN

Kekuatan :
Hangat, ramah, terbuka dan dapat menarik banyak orang, pembicara yang baik, seorang optimis yang selalu tampak bahagia, pusat perhatian, dermawan dan penuh belaskasihan, penuh tanggap terhadap lingkungan dan perasaan orang lain.
Kelemahan :
Lemah kemauan, bersifat tidak mantap, meletup-letup perasaannya, tidak tenang, mementingkan diri sendiri, dibalik keadaannya yang gagahberani ia seringkami memendam rasa tak pasti dan takut.

Tokoh Alkitab yang sangat jelas menunjukkan temperamen Sangguin adalah Petrus

Kelemahan karakter Petrus:
o Spontan: Segera meninggalkan jalanya (Mat 4:20), Petrus meminta untuk dapat berjalan di atas air (Mat 14:28,29), Diatas gunung (Mat 17:1-13), menghunus pedang di taman Getsmani (Yoh 18:10), Petrus berlari cepat ke makam ketika wanita mengatakan Yesus bangkit dan ia merasa sangat sedih (Mat 28:6) Berenang ke tepi danau saat Yesus menampakkan diri pada mereka (Yoh21:1-11). Seorang sangguin adalah seorang aktifis, bukan seorang pemikir. Ia merasa harus melakukan sesuatu jika muncul tekanan.
o Tidak malu-malu: Petrus menyembah Yesus di depan umum ketika mendapat 153 ekor ikan (Luk 5:1-11)
o Terus terang: Pendapat Petrus tentang Yesus (Mat 16:13-20), “kepada siapa kami akan pergi” (Yoh 6:66-69).
o Egoistik(suka memuji diri sendiri)/cenderung besar kepala: menarik Yesus kesamping dan menegurnya (Mat 16:22-24)
o Memikirkan diri sendiri: Sangguin memiliki sifat dasar murah hati tetapi ia memiliki kecenderungan untuk menjadi yang terkemuka
o Sombong: “sekalipun aku harus mati bersama-sama dengan Engkau, aku takkan menyangkal Engkau” (Mat 26:31-35)
o Berkemauan lemah: mudah dipengaruhi oleh lingkungannya : penyangkalan Simon( Mat 26:69-74)
o Tidak mantap: bias segera panas dan bias segera dingin, tidak stabil.

Perubahan Petrus

o Simon (lama), Petrus (baru)

o Berkotbah pada HR Pentakosta (Kis 1:15): Diubah oleh kuasa RK dan tidak ada penyanjungan diri.
o Kemantapan Petrus: Kotbah pada HR Pentakosta, “emas dan perak tidak ada padaku” (Kis 3:6), kotbah di bait Allah (Kej 4:4)
o Keberanian Petrus: Pembelaan di depan mahkamah agama (Kis 4:8)
o Kebijaksanaan Petrus: “silahkan kamu putuskan sendiri: taat pada Allah atau pada kamu” (Kis 4:19), memberitakan FA dengan berani (Kis 4:1), kisah Ananias dan Safira (Kis 5).
o Sukacita Petrus: bersukacita atas penganiayaan (kis 5:41)
o Kerendahan hati: membangkitkan Dorkas (Kis 9:36-42).
o Kesukaan berdoa: karya RK
o Kasih: menemui Kornelius seorang Roma (Kis 10:21)
o Keramahan: menjelaskan dengan tenang pada gol bersunat yang berselisih dengannya (Kis 11:2)
o Kesetiaan : Petrus setia dan tidak takut saat di penjara sendirian (Kis 12:6)
o Kesabaran: dibebaskan dari penjara lalu mengetuk pintu (Kis 12:15-17)
o Kepemimpinan: kepemimpinan yang dijiwai oleh RK (Kis 15), Paulus memuji kepemimpinan Petrus (Gal 2:8)
o Kedewasaan: tanggapan yang terlihat ketika berselisih dengan Paulus (Gal 2:11)

2. KOLERIK
Kekuatan :
Penuh aktifitas lagi praktis, berkemauan keras, berpenampilan sebagai pemimpin, optimis, penuh dengan ide-ide, tangguh, extrovert
Kelemahan :
Puas diri, keras kepala, mudah naik darah, kasar dan kejam, tajam lidah, sengit, kurang teliti
Gambaran yang paling tepat dari temperamen ini dalam KS adalah Paulus

Sifat dasar Paulus
o Kejam/keras: marah ketika mendengar kotbah Stefanus, meminta surat untuk menganiaya jemaat Tuhan (Kis 9:1-2). Perkataannya kasar, terus terang dan sarkastis. Kecenderungan menjadi dictator yang kejam.Paulus seorang pemimpin besar karena sifatnya yang kolerik.
o Berkemauan keras: “berlarilah untuk memperoleh mahkota yang abadi” (I Kor 9:24-27): gigih, keras kepala: terlalu percaya pada diri sendiri dan tidak mau mnendengar orang lain
o Permusuhan/kemarahan: Paulus dengan Barnabas (Kis 15:37-40), reaksi keras Paulus di depan mahkamah agama (Kis 23:1-3)
o Puas diri/angkuh/merasa mampu mencukupi diri sendiri: puas diri sebagai ahli pembuat tenda (Kis 20:34), di Aropagus berdebat sndiri dengan orang-orang Atena (Kis 17:)
o Dinamis:kecakapan memimpin: Paulus di tobatkan oleh Barnabas (Kis 11:25,26) tetapi segera Paulus lebih menonjol (Kis 13:13), usul Paulus di kapal yang mau karam (Kis 27:21-25)
o Praktis: terlihat dari tulisan-tulisannya
o Pemberani: menegur Petrus (Gal 2:11-14), protes pada mahkamah agama karena ia warga Roma
o Kontroversii: dibenci dan dicintai

Motivasi Paulus
o Optimis: RK mengirimnya sehingga ia tidak takut menderita (II Kor 11), tidak kapok meski hampir mati (Kis 14:19-21)
o Rahasia optimismenya berasal dari RK untuk selal mengarahkan pandangan ke depan (Fil 3:13-14) dan memiliki sasaran dan tujuan yang jelas

Perubahan Paulus
o Kasih: supaya mereka diselamatkan (Kis 10:1), aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati (9:1-3), semua orang bersukacita (Fil 4:4), jangan membalas kejahatan dngan kejahatan (I Tes 5:15-19)
o Damai Sejahtera: damai sejahtera sangat tidak disenangi kolerik tetapi Paulus merindukannya (Fil 4:6,7)
o Kemurahan: Paulus menunjukkan kemurahan itu (Fil), juga kepada Markus setelah sebelumnya ditolak(II Tim 4:11), menghargai wanita/Lidia dan berkotbah di eropa I untuknya (Kis 16:)
o Kelemahlembutan:
o Kesetiaan/Iman : ia tidak lagi percaya pada diri sndiri tetapi menyandarkan diri pada Allah, seperti tampak ketika ia di kapal yang mau karam (Kis 27:25).
o Kerendahan hati: menolak penghargaan sebagai zeus dan apolos (Kis 14 :), mengakui kelemahannya sebagai duri dalam daging (II Kor 12:7), segala kebaikan dilakukan oleh Allah (Rom 8:28), patuh dan mutlak pada Allah (Rm 6:13)

3. MELANKOLIK
Musa memiliki sifat dasar Melankolik

Sifat dasar Musa
o Sangat berbakat: seorang terdidik (Kis 7:22) menulis kitab Taurat, bertindak sebagai hakim, nabi dan perantara Allah
o Rela berkorban: meninggalkan status putra dari putri Firaun, menurut tradisi ia seorang PM
o Merendahkan diri sendiri/rendah diri: merasa tidak punya bakat ketika dipanggil Tuhan (Kel 3:10-11), merasa tidak mampu apa-apa, apa yang harus kukatakan? (Kel 3:13), tak seorangpun akan mempercayai aku (Kel 4:1), aku tidak bisa berbicara di depan orang (Kel 4:10), bimbang dan ragu sehingga tidak mau berangkat (Kel 4:13)
o Sulit menguassai emosi: kemarahan yang dipendam menjadi meledak: manna yang menjadi ulat (Kel 16:20), anak lembu emas (Kel 32:19), mata air di bukit karang (Bil 20:9-12) membuat musa tidak bisa masuk tanah terjanji
o Depresi Musa: ketika Isral minta daging ia minta dibunuh saja (Bil 11:10-15)
o Perfeksionisme Musa: membuat peraturan-peaturan dan hukum sedetail mungkn, bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak mau berbagi kerja (Kel 18:17-18)
o Setia: Musa setia pada tugas dan tanggung jawabnya (Kel 16,17)

Perubahan Musa
Musa membiarkan Roh Kudus berkarya dalam dirinya, maka ia mengikuti panggilan Allah. Ia membiarkan dirinya dibentuk oleh Allah dari hari ke hari. Meskipun seorang perfeksionis ia mau mencoba melakukan apa yang diperintahkan Tuhan walaupun ia harus mengalami jatuh beberapa kali.

4. PLEKMATIK
Abraham sangat jelas menunjukkan temperamen Plekmatik. Persoalan Plekmatik adalah persoalan ketidakpercayaan, baik itu pada Allah, pada kekuatannya sendiri maupun pada orang lain.

Ciri dasarnya:
o Berhati-hati/ketidaktegasan/ragu-ragu: tidak segera ke tanah kanaan tetapi ke Haran terlebih dahulu (Kej 11), Allah memberikan 6 janji kepada Abraham untuk meyakinkannya (Kej 12:1-3), Allah berjanji lagi pada Abraham (Kej 12:7)
o Suka damai: berdamai dengan Lot (Kej 13:8,9)
o Dapat diandalkan karena ketenangannya: ia dapat membebaskan Lot dari tawanan musuh yang besar (Kej 14:14-16) tetapi tidak sombong dengan kemenangannya. Ia cenderung konsernatif.
o Pasif: Sarai mengusulkan Abram untuk mengambil Hagar hambanya (Kej 14), ini berakibat fatal.
o Penakut: menyuruh Sarai untuk menganggap kakak (Kej 20), ia tidak percaya pada Allah

Perubahan Abram:
Abraham mengalami pergaulan dan kedekatan dengan Allah seingga ia memiliki iman untuk percaya kepada Allah. Kuasa Roh Kudus telah memampukan Abraham untuk mengurbankan Ishak anaknya.Setelah memiliki iman kepada Allah, Abraham menjadi orang yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar